Pendahuluan
Jika ChatGPT adalah seorang developer virtual, maka prompt adalah cara kamu berkomunikasi dengannya. Tanpa prompt yang tepat, hasil yang diberikan ChatGPT bisa tidak sesuai harapan—baik dari segi kode maupun fungsionalitas. Maka, memahami cara kerja dan menyusun prompt adalah langkah awal yang wajib dikuasai jika ingin membuat plugin WordPress dengan bantuan AI.
Apa Itu Prompt dan Kenapa Penting?
Secara sederhana, prompt adalah instruksi atau perintah yang kamu ketikkan ke ChatGPT. Prompt bisa berupa pertanyaan, permintaan, atau arahan spesifik.
Contoh prompt dasar:
“Tolong buatkan plugin WordPress sederhana yang menampilkan pesan ‘Selamat datang di situs saya’.”
Dengan prompt seperti itu, ChatGPT akan mencoba memahami maksud kamu dan menuliskan kode yang sesuai. Tapi jika kamu menulis prompt yang tidak jelas, hasilnya bisa membingungkan atau tidak sesuai.
Contoh prompt kurang efektif:
“Saya mau bikin plugin dong.”
Tanpa penjelasan lebih lanjut, AI bisa bingung—plugin seperti apa? Fungsinya apa? Untuk WordPress atau bukan? Maka semakin lengkap dan jelas prompt-mu, semakin bagus hasil yang kamu terima.
Jenis-Jenis Prompt dalam Konteks Coding Plugin
Ada beberapa jenis prompt yang sering digunakan saat membuat plugin:
- Prompt Deskriptif
Menjelaskan kebutuhan secara naratif.
Contoh: “Saya ingin plugin WordPress yang menambahkan tombol WhatsApp di sudut kanan bawah dan bisa dibuka di tab baru.” - Prompt Teknis
Meminta fungsi tertentu atau kode tertentu.
Contoh: “Tolong buatkan shortcode WordPress untuk menampilkan jam digital real-time.” - Prompt Korektif
Meminta perbaikan pada kode yang error atau tidak jalan.
Contoh: “Kode ini error saat saya aktifkan, bisa dibantu cari kesalahannya?” (lalu tempelkan kode) - Prompt Diagnostik
Menanyakan cara kerja sesuatu atau debugging.
Contoh: “Kenapa plugin ini tidak tampil di halaman admin? Berikut kode saya…”
Kombinasikan beberapa jenis prompt di atas untuk pengalaman terbaik.
Anatomi Prompt yang Baik untuk Coding Plugin
Berikut adalah struktur umum prompt yang baik saat kamu ingin membuat plugin WordPress menggunakan ChatGPT:
Saya ingin membuat plugin WordPress dengan fitur:
1. [Fitur utama]
2. [Fungsi tambahan]
Tolong buatkan kode lengkapnya, termasuk file utama dan penjelasan singkat.
Contoh nyata:
“Saya ingin membuat plugin WordPress yang menambahkan tombol ‘Hubungi Kami’ di pojok kanan bawah. Ketika tombol diklik, akan membuka link WhatsApp saya. Tolong buatkan kodenya, termasuk file utama plugin dan file CSS jika diperlukan.”
Semakin detail kamu menjelaskan:
- Tujuan plugin
- Fitur utama
- Penempatan (frontend/backend)
- Teknologi terkait (shortcode, custom post type, dsb)
…maka semakin tinggi akurasi hasil dari ChatGPT.
Kesalahan Umum Saat Menulis Prompt
Berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pemula:
- Terlalu singkat: Prompt hanya satu baris tanpa konteks.
- Tidak menyebut platform: Misalnya hanya berkata “buat plugin” tanpa menyebut “untuk WordPress”.
- Terlalu umum: Seperti “buat plugin untuk katalog produk” tanpa detail fungsinya.
- Tidak menyebut format output: Misalnya ingin file
.php, tapi tidak dijelaskan.
Solusi? Selalu gunakan kerangka pertanyaan:
“Apa, di mana, bagaimana, dan hasilnya seperti apa.”
Tips Praktis Menyusun Prompt yang Efektif
- Gunakan kalimat aktif dan jelas.
- Hindari istilah ambigu seperti “bagus”, “keren”, “unik”—karena AI tidak tahu maksud spesifiknya.
- Minta ChatGPT menjelaskan kembali kodenya jika kamu tidak paham.
- Jika hasilnya belum sesuai, perhalus prompt-mu, bukan menyalahkan AI langsung.
Kesimpulan dan Arah Selanjutnya
Prompt adalah fondasi utama saat menggunakan ChatGPT untuk membuat plugin. Dengan menyusun prompt yang tepat, kamu bisa menghasilkan kode yang siap pakai, sesuai dengan fitur yang kamu bayangkan—tanpa harus menulis kode sendiri.
Di artikel selanjutnya, kita akan langsung masuk ke contoh studi kasus pembuatan plugin sederhana dan bagaimana hasil kode dari prompt kita diuji langsung di WordPress.
Baca artikel berikutnya: “Langkah Nyata Membuat Plugin WordPress Pertamamu Bersama ChatGPT”
Coba Sekarang Juga
Mulailah dengan prompt sederhana seperti:
“Saya ingin plugin WordPress yang menampilkan tombol kembali ke atas halaman.”
…dan lihat hasilnya. Jangan takut bereksperimen. ChatGPT siap bantu kamu belajar sambil berkarya.